Selasa, 12 Mei 2009

Tradisi (Episode Panjang Sinetron TV Indonesia...)

Seperti kita tahu dari sekian banyak program acara di TV, sinetron tetap saja menduduki peringkat pertama yang mendominasi acara TV ‘n banyak digemari masyarakat kita.. Ga’ bisa dipungkiri sich kalo hanya sinetron yang punya kekuatan magnet yang luar biasa untuk menarik penonton TV kita..entah itu dari segi cerita, tokoh, maupun pemain-pemainnya yang punya tampang ok!!
Tapi sejauh pengamatan kita sebagai pencinta dunia sinematografi, sinetron kita pada perkembangannya semakin membosankan..entah itu karena jalan cerita yang sengaja diulur-ulur hingga mencapai episode lebih dari 100-an…ataupun penambahan karakter tokoh baru yang sebenarnya sering dipaksakan dan sangat tidak masuk akal...
Tradisi atau tututan industri??
Entah itu bisa dibilang sebuah tradisi atau tidak, tetapi 90% sinetron TV kita memang melakukannya…episode-episode panjang hingga mencapai jumlah ratusan sangat banyak ditemui di sinetron-sinetron setiap stasiun TV kita.
Menurut beberapa orang pakar sih..semuanya karena sudah berkaitan dengan dunia industri…saat ratting dari sinetron TV itu sedang tinggi-tingginya mau tidak mau production house(PH) harus mengikuti arus dengan jalan memperpanjang jumlah episode sinetronnya entah itu karena mempertahankan image ataupun karena permintaan dari stasiun tv itu sendiri...walaupun menurutku semuanya jadi terkesan serba dipaksakan…mulai dari jalan cerita yang pada akhirnya berubah dari konsep awal, penambahan tokoh baru untuk menciptakan konflik cerita yang baru padahal mungkin seharusnya sudah mencapai tahap penyelesaian…hal inilah yang sering dimanfaatkan oleh stasiun tv, karena semakin tinggi ratting semakin banyak juga sponsor yang akan masuk ke kantong mereka bisa dikatakan bahwa inilah kesempatan mencari keuntungan untuk stasiun tv itu sendiri.
Kalo kita sebagai penonton mau menelaah ulang kasus yang sering menimpa dunia sinetron kita ini mungkin akan ada kata sepakat kalo penambahan jumlah episode ini bukan menjadi hal yang menarik tapi malah membosankan…
Karena pada ahirnya yang terjadi bukan kualitas sinetron kita yang dipertahankan tapi tinggi-rendahnya ratting yang diperhitungkan, dan ujung-ujungnya jelas tetap pada akhirnya stasiun TV & PH yang memproduksi sinetron tersebut hanya memikirkan urusan financial semata.
Sudah saatnya ada yang menciptakan pemikiran-pemikiran baru dan merubah tradisi ini...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar